Digital & Social Media
Jangan Pukul Rata Kontenmu. Sesuaikan Dengan Fase Pelangganmu.
Ditulis oleh:
Dian Wicaksono
June 17, 2023

Waduh. Mungkin saat ini ketika kamu membaca headline diatas, kamu akan berpikir bahwa itu click-bait. Tidak. Judul itu bukan click-bait.

Saya sengaja memberi kata penekanan bernuansa larangan, karena banyak sekali para pembuat konten baik dari social media agency atau staf markom dari perusahaan yang membuat konten untuk promosi secara ala kadarnya tanpa mempertimbangkan kondisi pelanggannya.

Memang benar adanya, tujuan kamu membuat konten adalah untuk menjangkau audiens umum, menjangkau pelanggan baru, memberi kenyamanan bagi pelanggan – pelanggan lama yang sudah loyal pada kamu, berupa informasi dan edukasi serta promosi. Bukan yang hal salah juga jika kamu melakukan itu. Namun akan lebih baik jika kamu mempertimbangkan pada fase mana pelangganmu berada. Sehingga, konten promosi yang kamu buat bisa tepat sasaran.

Setuju?. Oke ini dia caranya.

Sebelumnya, kamu perlu tahu bahwa pelanggan itu biasanya terbagi dalam beberapa tahapan, tergantung pada bagaimana mereka berinteraksi dengan brand kamu. Tapi pada umumnya, mereka terbagi pada fase-fase sebagai berikut :

  1. Fase Awareness, yakni fase pengenalan terhadap berbagai brand, termasuk milik kita
  2. Fase Consideration, yakni fase mempertimbangkan berbagai opsi pilihan brand untuk dipilih
  3. Fase Decision, yakni fase dalam memutuskan pembelian
  4. Fase Retention, yakni fase dalam menjaga hubungan antara brand dengan pelanggannya

Sampai sini sudah paham?. Oke, bila kamu sudah paham maka coba kamu review, pada fase mana pelangganmu berada saat ini. Hal ini menjadi penting, karena pada setiap fase biasanya pelanggan memiliki tahapan penerimaan pesan yang berbeda – beda. Mari kita ulas lebih lanjut, ya.

Untuk fase Awareness, mereka sedang pada tahap dikenalkan. Sehingga konten yang dibuat sebaiknya bertujuan untuk mengenalkan. Apakah boleh jika konten kita bersifat hard-selling?. Belum saatnya. Alih-alih ingin mendapatkan penjualan, yang ada bisa jadi pelangganmu akan meninggalkan kamu karena mereka merasa belum kenal kok udah ditodong untuk membeli. Kalau kamu ada di posisi pelanggan, kamu tidak suka ditodong juga kan?. Di tahap ini, konten yang cocok adalah yang berbentuk pengenalan atau informasi, seperti blog-post, article, podcast, infografis, dan sejenisnya yang bertujuan untuk mengenalkan.

Kemudian pada fase Consideration, mungkin sedikit berbeda lagi. Pada fase ini, pelanggan sudah pada tahap mengenal kita, namun masih mempertimbangkan. Apakah brand kita yang lebih baik dibandingkan dengan brand lain, ataukah sama saja. Pada fase ini, kamu harus menyajikan berbagai fitur yang bertujuan untuk menginformasikan dan mengedukasi berbagai keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh brand. Misalnya, konten yang menampilkan fitur-fitur, keunggulan apa yang dimiliki misal melalui demonstrasi produk, webinar, testimoni pelanggan, sosialisasi, dan banyak lagi. Tujuannya sederhana memperkaya referensi pelanggan, semakin banyak informasi yang dimiliki pelangganmu tentang brandmu, semakin besar pula peluangmu untuk dipilih.

Fase selanjutnya adalah Decision. Fase ini adalah tahapan paling critical, karena pelangganmu akan memutuskan apakah membeli produkmu atau competitormu. Kalau pada fase sebelumnya pelanggan sudah di-“brainwash” dengan berbagai informasi tentang brandmu, ini saatnya mereka memutuskan. Maka konten yang tepat untuk fase ini adalah segala yang membuat mereka tergerak dan yakin untuk membeli, contohnya adalah kupon belanja, voucher diskon, free-trial, dan beberapa hal sejenisnya.

Fase yang terakhir adalah Retention. Fase ini tujuannya adalah menjaga keberlangsungan hubungan dengan pelanggan. Mereka yang sudah beli dan menggunakan produk atau jasamu, diharapkan tetap menggunakannya lagi atau repeat order. Dan harapan jangka panjangnya lagi, mereka bersedia untuk mereferensikan brand kita ke teman dan koleganya, membagi pengalamannya menggunakan brand kita, agar teman-temannya juga mau menggunakan brand kita. Konten yang cocok untuk fase ini adalah yang berkaitan dengan loyalty reward, testimonial & reward, on-going support, member-get-member, dan sejenisnya.

Sampai sini sudah paham, kan?. Jadi, jangan pukul rata kontenmu. Sesuaikan dengan fase dimana pelangganmu berada.