Business Management
Jangan Sepelekan Pengelolaan Keuangan Perusahaan. Perhatikan Tiga Aspek Ini
Ditulis oleh:
Dian Wicaksono
August 14, 2023

Perusahaan harus terus berjalan. Apapun kondisinya, perusahaan diibaratkan sebuah kapal yang terus harus berlayar dalam berbagai situasi gelombang. Supaya bisa berlayar secara lancar dan teratur dalam menghadapi gelombang yang tak menentu dan tak pasti, maka sebuah kapal pun harus memiliki perencanaan pengelolaan bahan bakar yang matang. Yap, agar tak kehabisan energi di tengah perjalanan. Hm, amit-amit yaa.

Serupa dengan analogi sebuah kapal tersebut. Merencanakan keuangan dalam sebuah perusahaan yang menjalankan bisnis, adalah langkah penting untuk memastikan kesehatan finansial perusahaan kamu. Ada banyak aspek yang harus kamu benar-benar perhatikan dalam mengelola dan merencanakan keuangan, mulai dari urusan pengelolaan arus kas perusahaan, belanja modal, belanja operasional, banyak banget. Nah, supaya kamu bisa merencanakan dengan efektif, ada tahapan yang harus kamu perhatikan dalam mengelola keuangan perusahaanmu agar efektif.

Yang paling fundamental adalah PERENCANAAN. Siapa bilang kalo perencanaan itu adalah hal yang membuang waktu saja? Bukan hal yang salah. Karena memang perencanaan itu selalu dilakukan di awal, dan biasanya belum kelihatan bentuk nyatanya. Sehingga sering dipandang membuang waktu. Tapi untuk urusan perencanaan keuangan, ini adalah aspek fundamental yang gak boleh kamu lewatkan begitu saja.

  1. Menetapkan Tujuan Keuangan. Pada fase ini, kamu perlu menentapkan apa yang menjadi tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang untuk bisnis kamu. Maka dalam fase ini, kamu harus menetapkan target pendapatan, pertumbuhan bisnis, investasi, dan lain-lain yang berhubungan dengan pertumbuhan perusahaanmu.
  2. Pembuatan Anggaran Proyeksi Pendapatan (Penjualan) dan Pengeluaran. Selanjutnya, kamu harus membuat anggaran yang rinci untuk mengelola pendapatan dan pengeluaran bisnis. Bila perlu kamu harus mengidentifikasi semua sumber pendapatan dan kelompokkan pengeluaran ke dalam kategori yang jelas. Bila ternyata belum terlihat jelas, kamu setidaknya sudah harus bisa memproyeksikannya dalam beberapa waktu kedepan, bila perlu tiga sampai lima tahun mendatang darimana kamu mendapatkan pemasukan. Begitu juga dengan pengeluaran, kamu harus identifikasi berbagai pengeluaran perusahaan seperti gaji, sewa, utilitas, dan lain-lain.
  3. Rencanakan Hutang Dengan Matang (Bila Ada). Mungkin kamu berhutang untuk usaha kamu. Maka rencanakan dengan matang sejak dini. Kamu harus menghitung hutang kamu dengan hati-hati. Tetapkan rencana untuk membayar hutang dan hindari hutang berlebihan yang dapat mempengaruhi likuiditas. Ingat, jangan pernah bermain-main dengan hutang untuk berbisnis. Alih-alih mencari suntikan modal dengan berhutang, pengelolaan hutang yang salah bisa berbuntut panjang.
  4. Pastikan Merencanakan Untuk Antisipasi. Aspek ini biasanya terbagi dua hal yakni antisipasi bila dibutuhkan pengembangan bisnis dan kebutuhan dana darurat usaha. Untuk pengembangan bisnis, kamu harus menentukan rencana investasi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bisnis, misalnya perluasan fasilitas, pengembangan mesin atau produk baru, pelatihan karyawan, dan sebagainya. Sedangkan untuk dana darurat, pada prinsipnya perusahaanmu akan membutuhkan dana darurat yang cukup untuk menghadapi situasi darurat atau tantangan tak terduga. Contoh nyatanya, ketika terjadi pandemi beberapa waktu lalu, banyak sekali perusahaan yang harus gulung tikar karena tidak memiliki cukup dana cadangan untuk keadaan darurat.
  5. Pajak dan Kepatuhan Hukum. Sepele tapi pasti, masalah legalitas dan hukum harus kamu penuhi. Pastikan bahwa kamu memahami kewajiban pajak perusahaan dan mematuhi regulasi hukum terkait, khususnya di Indonesia.

Setelah Merencanakan, EKSEKUSI KEUANGAN DENGAN HATI-HATI. Ini baru yang bagian kongkrit dalam pengelolaan keuangan. Langkah yang kamu lakukan adalah mengeksekusi rencana keuangan yang sudah kamu matangkan di awal usaha. Pada prinsipnya adalah Disiplin, Tercatat Rapi, dan Komitmen Tinggi.

  1. Disiplin adalah wajib tanpa tawar. Kesalahan paling umum namun masih sering terjadi adalah tidak disiplin dalam mengelola. Sering bercampur dengan keuangan pribadi, itu sudah pasti akan terjadi. Maka kamu harus disiplin memisahkan keuanganmu. Tidak ada tawar menawar, hal ini wajib kamu lakukan. Jika tidak, masalah besar akan menunggu di kemudian hari.
  2. Lakukan pencatatan secara rapi. Catat semua pengeluaran dan pemasukan, walau satu rupiah pun. Bila perlu gunakan perangkat pencatat keuangan (software atau hardware). Perangkat lunak akuntansi atau perencanaan keuangan ini akan membantumu dan sangat berguna nantinya dalam melacak dan mengelola keuangan bisnis agar lebih efisien.
  3. Buat Manajemen Arus Kas. Lakukan selalu analisis arus kas masuk dan keluar bisnis. Pastikan bahwa ada cukup likuiditas untuk memenuhi kewajiban dan melakukan investasi yang diperlukan.
  4. Komitmen dan Komunikasi Tim Terkait. Libatkan tim dalam perencanaan dan mengelola keuangan. Berbagi informasi keuangan dengan anggota tim yang relevan dapat membantu meningkatkan pengertian dan dukungan terhadap tujuan bisnis.
  5. Fleksibilitas dan Penyesuaian. Dalam pelaksanaannya, pengelolaan keuangan perlu fleksibel dan siap untuk penyesuaian sesuai dengan perubahan kondisi pasar atau bisnis. Jadi jangan terlalu kaku dalam mengelola, namun kamu harus tetap berpegang teguh pada rencana awal keuangan dalam bisnismu.

Yang tak kalah penting adalah MONITORING & EVALUASI. Ini sangat dibutuhkan untuk mengevaluasi pengelolaan keuangan perusahaan. Tujuannya sederhana, kamu perlu menganalisa apakah penggunaannya sudah efektif dan efisien, serta apakah perlu penyesuaian baru di lapangan. Ingat ya, bisnis itu berkembang terus. Maka keuangan pun juga harus dievaluasi secara berkala mengikuti perkembangan bisnismu.

  1. Evaluasi dan Koreksi. Lakukan evaluasi rutin terhadap rencana keuangan kamu. Jika diperlukan, lakukan koreksi atau penyesuaian agar rencana tetap sesuai dengan situasi bisnis yang terbaru. Beberapa perusahaan besar, merencanakannya setiap semester atau setiap kuartal. Kamu bisa sesuaikan berdasarkan kondisi perusahaanmu.
  2. Konsultasi Ahli Keuangan. Jika perlu dan dirasa kamu adalah karakter yang lemah dalam hal keuangan, segera cari bantuan dari seorang akuntan atau konsultan keuangan yang dapat memberikan nasihat dan panduan yang lebih mendalam tentang keuangan perusahaanmu supaya terkelola dengan baik dan matang.

Ingat ya, merencanakan dan mengelola keuangan bisnis secara sistematis dan berdasarkan analisis yang cermat dapat membantu kamu dalam mengelola risiko finansial, mengambil keputusan yang lebih bijak, dan menjaga kesehatan finansial perusahaan dalam jangka panjang.