
Just Do It.
Slogan yang familiar bukan? Tanpa menyebutkan brandnya, kamu pasti tau itu siapa.
Nike, brand sepatu ini kini menghadapi sebuah tekanan bisnis yang unik. Bila pada umumnya tekanan yang muncul adalah dari sisi pasar, berbeda halnya dengan brand ini. Tekanan muncul karena keinginan dari brand itu sendiri untuk tampil menjadi brand dengan profitabilitas yang lebih sehat. Dikala banyak merek-merek sepatu yang bersaing dengan keinginan konsumen untuk mendapatkan diskon, Nike justru berupaya maksimal untuk menjauh dari lingkungan dengan promosi tinggi di tahun ini.
Dalam sebuah kesempatan bersama para investornya, CEO Nike, John Donahoe mengatakan bahwa manajemen masih sangat percaya bahwa Nike akan menaruh fokus dan perhatian yang tinggi bagi brand ini agar Nike memiliki tingkat pertumbuhan harga yang lebih tinggi pada tahun 2024 mendatang. Dan ditekankannya bahwa pertumbuhan itu haruslah pertumbuhan yang menguntungkan bagi perusahaan. Keywordnya disini adalah Pertumbuhan Yang Menguntungkan. Artinya, manajemen tidak hanya serta merta mengharapkan pertumbuhan semata tanpa diimbangi keuntungan yang besar. Dimana hal itu sangat memungkinkan terjadi, dimana mayoritas peritel umumnya akan menghabiskan anggaran promosi yang tinggi guna mencapai pertumbuhan perusahaan. Tentunya, apabila strategi ini digunakan, belum tentu akan memberikan hasil yang menguntungkan, bisa saja impas atau sama saja dengan tahun sebelumnya karena tingginya biaya promosi tidak memberikan ruang bagi keuntungan perusahaan.
Adanya promosi berbiaya tinggi yang berlaku pada mitra ritelnya dalam menjual produk, menjadikan ini sebagai tradisi atau budaya dalam promosi. Bahkan mayoritas mitra ritel, tidak akan kesulitan apabila tidak didukung promosi yang berbiaya tinggi, seperti diskon atau potongan harga. Strategi ini dipercaya akan membantu perusahaan meningkatkan margin, yang tentunya akan memulihkan profitabilitas perusahaan.
Pada dasarnya, Nike melakukan penetrasi melalui pendekatan langsung ke konsumen secara besar-besaran. Nike pun sempat memutuskan hubungan kemitraan dengan beberapa pengecer pada tahun 2021 untuk mendorong peningkatan penjualan langsungnya. Namun, pola tersebut kini berubah. Dimana, Nike menghidupkan kembali hubungannya dengan perusahaan peritel global Macy's dan Footlocker, seperti yang dilaporkan oleh Wall Street Journal beberapa waktu yang lalu.
Hal tersebut dilakukan semata-mata Nike berusaha mengikuti tren yang berkembang di pelanggannya. Konsumennya menginginkan adanya akses digital dan fisik secara simultan. Mereka berbelanja di kedua channel, baik digital dan channel fisik juga. Dan mereka pun menginginkan untuk bisa mengaksesnya di toko yang berbentuk mono-brand dan multi-brand juga. Pelanggan akan menggunakan kesempatan berbelanja dengan cara yang berbeda dan saluran yang berbeda juga. Itulah prilaku konsumen Nike saat ini.
“Bisnis Nike diproyeksi tumbuh paling cepat dan kami akan terus meimplementasikan strategi pasar kami untuk meningkatkan akses ke konsumen sebanyak mungkin dan mendorong pertumbuhan perusahaan,” ungkap sang CEO.
Langkah strategis lainnya yang diambil untuk menuju rencana tersebut adalah melakukan aktivasi program membership dengan intensitas tinggi. Digabungkan dengan platform digitalnya, program membership ini membuat Nike mengenal pelanggannya jauh lebih baik dan lebih dalam. Karena didukung data membership yang kuat, yang kemudian memberikan insight mendalam tentang pelanggannya, Nike semakin mampu meningkatkan dan memperdalam hubungan dengan pelanggannya. Pencapaian kinerja digitalnya meningkat menjadi 26% pada tahun ini, dan berencana memperkuat posisinya menjadi sebesar 40% pada tahun 2025.
“kondisi ini membuat para member komunitas kami menjadi lebih sering berinteraksi dengan brand, membuatnya berkeinginan membeli lebih banyak varian produk, dan menjadi lebih setia pada merek kami. Begitu anggota bergabung dengan ekosistem yang kami bentuk ini, mereka sama saja telah meningkatkan perjalanan olahraga seumur hidup bersama kami” imbuh sang CEO.
Tentunya, dengan masuknya kembali Nike bersama mitra distribusi dan meningkatkan peran membership pelanggan adalah upaya yang sangat jitu dalam mendorong pertumbuhan jangka Panjang perusahaan.
Tertarik mengembangkan inovasi pemasaran seperti halnya Nike?
Silahkan dipertimbangkan kesesuaiannya untuk bisnis kamu.